Hallo, Selamat Datang kembali di Blog Remira Studio Terima kasih kepada teman-teman semua yang masih setia mengunjungi atau sekedar mampir ke Blog yang alakadarnya ini. Kali ini saya akan mencoba berbagi mungkin bisa disebut juga sebagai tutorial, yaitu tutorial menggunakan software video editing (editor video software). Tapi sebelum kita masuk lebih jauh ke software yang akan dibahas, saya akan sedikit ceritakan mengapa akhirnya saya memilih software ini. Ceritanya pada suatu waktu yang lampau ada teman yang memberikan kerjaan mengedit video hasil rekaman dari grand opening bisnisnya. Kendala yang ditemui saat itu, saya hanya ada perangkat laptop dengan Processor Intel Celeron dengan RAM 4 GB. Jadi bagaimana caranya saya bisa mengerjakan project dari teman ini dengan device yang hanya cukup untuk pekerjaan office standard. Namun saya tidak menyerah sebelum berperang, cieee... dan tidak enak juga karena teman selalu mempercayakan urursan multimedia maupun IT kepada saya ya termasuk
Kita pasti
sering mengetahui atau mendengar istilah jenis-jenis lensa seperti diantaranya
lensa prime, lensa standar zoom, lensa wide angle, lensa telephoto zoom, pada
jenis-jenis lensa tersebut semuanya pasti memiliki perbedaan nilai aperture
atau yang sering kali disebut dengan nilai besarnya bukaan lensa tersebut.
Seperti kita ketahui juga fungsi dari aperture lensa atau bukaan lensa adalah
untuk mengatur seberapa banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor kamera,
aperture atau bukaan pada lensa disimbolkan dengan lambang ( f ) sebagian orang
juga menyebutnya dengan istilah Diafragma, simbol/lambang aperture ini
dibelakangnya diikuti dengan angka-angka tertentu yang menunjukkan nilai
besarnya aperture/bukaan/diafragma lensa tersebut.
Pada umumnya
nilai bukaan lensa yang terbesar kurang lebih dimulai dari f/1.2, dan nilai
bukaan terkecil antara f/22 sampai f/32, perlu diketahui juga bahwa cara
pembacaan nilai angka aperture/bukaan adalah terbalik yaitu nilai 2.8 adalah
lebih besar dari pada nilai 5.6. Misal lensa dengan bukaan f/2.8 diartikan
bahwa aperture atau diafragma lensa ini posisi terbukanya lebih besar dari pada
lensa dengan bukaan f/5.6.
Mungkin kita
juga sering melihat salah satu contoh lensa kit milik canon yaitu EF-S 18-55mm
f/3.5-5.6 IS, dimana EF-S adalah kode lensa, 18-55mm adalah panjang focal yang
dimiliki, f/3.5-5.6 adalah besarnya aperture/bukaan/diafragma, sedangkan IS
adalah fitur penyetabil lensa dari getaran. Bagi teman-teman yang masih awam
mungkin bertanya-tanya seperti saya dahulu apakah arti dari f/3.5-5.6 tersebut.
Kemudian setelah saya berusaha mencari informasi dari teman-teman atau di
forum-forum internet akhirnya saya temukan pengertiannya, bahwa lensa EF-S
18-55mm f/3.5-56 IS ini mempunyai panjang fokal yang bervariasi yaitu dari
rentang 18mm sampai 55mm dan lensa ini juga memiliki bukaan terbesarnya
bervariasi pula, yaitu antara f/3.5 sampai f/5.6. pada saat panjang fokal atau
zoom lensa ini dipakai pada range 18mm lensa ini diafragmanya mampu terbuka
paling besar sampai dengan f/3.5, akan tetapi ketika range lensa ini dipakai
pada posisi paling zoom yaitu 55mm diafragmanya hanya mampu terbuka paling
besar sampai dengan f/5.6, rekan-rekan bisa melihat buktinya pada layar LCD
kamera, agar lebih detail pergunakanlah mode Manual (disimbolkan huruf M),
kemudian cobalah anda zoom lensa pada range 18mm, tekan tombol shutter setengah
(dalam posisi mencari fokus) kemudian lihat f numbernya (nilai f) yang berada
di dekat nilai shutter speed, berapa yang tertera pada saat diposisi range
18mm, kemudian coba anda rubah range lensa ke 55mm terus tekan setengah kembali
tombol shutter, sekarang berapa nila f yang didapat ?
Hal lain yang
perlu kita ketahui bahwa lensa vario zoom atau lensa yang mempunyai panjang
fokal/range bervariasi juga mempunyai dua perbedaan, yaitu yang pertama adalah
lensa vario zoom yang memiliki bukaan yang bervariasi, dan yang kedua lensa
vario zoom yang memiliki bukaan konstan/tetap atau disebut juga bukaan yang fix.
Contoh lensa
vario zoom yang mempunyai bukaan bervariasi adalah seperti lensa Canon EF-S
18-55mm f/3.5-5.6 IS, Nikon AF-S 18-55mm f/3.5-5.6 VR, seperti yang sudah
dibahas pada penjelasan sebelumnya bahwa lensa ini jika dipakai pada rentang
fokal atau range 18mm diafragma lensa ini mampu terbuka paling besar sampai
f/3.5, dan jika dipake pada range 55mm diafragma hanya mampu terbuka paling
besar sampai f/5.6.
Salah satu
contoh lensa vario zoom yang memiliki bukaan konstan/tetap atau disebut juga
fix adalah lensa Canon EF-S 17-55mm f/2.8 IS USM, jadi pada saat panjang fokal
atau range pada lensa ini dipakai pada posisi 17mm atau pada posisi 55mm
diafragma lensa ini mampu terbuka paling besar sampai f/2.8, dan untuk kita
ketahui pula lensa vario zoom dengan bukaan tetap harganya akan lebih mahal
daripada lensa variom zoom dengan bukaan yang bervariasi, dikarena tingkat
kerumitan pembuatan lensa vario zomm dengan bukaan tetap (fix) lebih sulit
daripada lensa vario zoom dengan bukaan yang bervariasi.
Komentar
Posting Komentar